Senin, 11 Januari 2016

Cerita Sex Hasrat Tante Tinggi

Cerita Sex Hasrat Tante Tinggi

Alt/Text Gambar Alt/Text Gambar
Situs yang menyediakan cerita dewasa dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Hasrat Tante Tinggi. Aku sangat hyper dalam seks jadi bukan salahku jika sexku mengebu gebu, tapi yang disayangkan adalah suamiku sudah tua jadinya kepuasan yang diberikan kurang terhadapku, maklum saja kita beda umur 16 tahun , dan bukan salahku lagi jika aku mencari pelampiasan dengan pria lain yang lebih muda tentunya, diusiaku sekarang inin 30 tahun tubuhku masih terjaga bisa dibilang seksi.

Cerita Dewasa Hasrat Tante Tinggi

cerita sex tante, cerita hot tante, cerita tante hot, cerita hot tante tante, kumpulan cerita tante hot, cerita x tante, cerita tante tante hot, cerita sesk tante, cerita hot tante montok, cerita hot tante muda, kumpulan cerita hot tante, cerita tante haus, cerita ml tante tante, cerita hot tante cantik
Cerita Mesum Hasrat Tante Tinggi
Dengan Tinggi Badan 170cm BB 58kg Bra 38C aku merasa sintal dengan payudara yang membusung besar ke depan dengan pantat njedol ke belakang apalagi perut ramping dan pinggul besar membulat, menambahkan tubuhnya yang bongsor ini semakin bahenol dan montok.

Namun sepandai-pandainya aku berselingkuh akhirnya ketahuan juga. Suamiku marah bukan kepalang memergoki aku berpelukan dengan seorang pria muda sambil telanjang bulat di sebuah motel.Dan ultimatum pun keluar dari suamiku.

Aku dilarang olehnya beraktivitas diluar rumah tanpa pengawalan. Entah itu dengan suamiku ataupun anakku. Tak sedikitpun aku lepas dari pengawasan mereka bertiga. Secara bergantian mengawasiku. Galih anak kakak sulungku yang baru masuk kuliah dapat giliran mengawasi di pagi hari karena dia masuk siang.

Siangnya giliran Leni anakku sendiri yang duduk di kelas dua SMA, untuk mengawasiku. Dan malamnya suamiku kena giliran. Tentu saja aktivitas seks-ku pun terganggu total. Hasratku sering tak terlampiaskan, akibatnya aku sering uring-uringan.

Memang sih aku bisa masturbasi, tapi kurang nikmat. Dua minggu berlalu aku masih bisa menahan diri.Sebulan berlalu aku sudah stres berat. Bahkan frekuensi masturbasiku terus bertambah, sampai pernah sehari 10 kali kulakukan.

Tapi tetap saja tak pernah mencapai kepuasan yang total. Aku masih butuh kocokan penis keras laki-laki. Seperti pada pagi hari Senin, saat bangun pagi jam 8 rumah sudah sepi. Suamiku dan Leni sudah pergi, dan tinggal Galih yang ada di bawah.

Aku masih belum bangkit dari tempat tidurku, masih malas-malasan untuk bangun. Tiba-tiba aku tersentak karena merasa darahku mengalir dengan cepat. Ini memang kebiasaanku saat bangun pagi, nafsu seks-ku muncul.

Sebisanya kutahan-tahan, tapi selangkanganku sudah basah kuyup.Aku pun segera melorotkan CD-ku lalu BH didadaku sehingga susu montok besar mancung itu leluasa muntah keluar dan langsung aku menyusupkan dua jari tangan kananku ke lubang vaginaku.

Vaginaku yang merekah kemerahan ditumbuhi rambut kemaluan yang hitam sangat lebat mulai dari bawah pusar sampai pada vaginaku yang seret ini membentuk segitiga hitam agak keriting. Aku mendesis pelan saat kedua jari itu masuk, terus kukeluar-masukkan dengan pelan tapi pasti.

Aku masih asyik bermasturbasi, tanpa menyadari ada sesosok tubuh yang sedang memperhatikan kelakuanku dari pintu kamar yang terbuka lebar. Dan saat mukaku menghadap ke pintu aku terkejut melihat Galih, anak kakak sulungku, sedang memperhatikanku bermasturbasi.

Tapi anehnya aku tidak kelihatan marah sama sekali, tangan kanan masih terus memainkan kemaluanku, dan aku malah mendesah keras sambil mengeluarkan lidahku. Dan Galih tampak tenang-tenang saja melihat kelakuanku.

Aku jadi salah tingkah, tapi merasakan liang vagina yang makin basah saja, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Galih. Tubuh bongsorku yang sintal berjalan dengan buah dada menari-nari ke kanan ke kiri mengikuti langkahku, dengan sesekali kebelai bulu kemaluan vaginaku menambah rangsangan pada Galih kemenakanku itu.

Anak kakak sulungku itu masih tenang-tenang saja, padahal saat turun dari tempat tidur aku sudah melepas pakaian dan kini telanjang bulat. Aku yang sudah terbuai oleh nafsu seks tak mempedulikan statusku lagi sebagai tantenya.

Saat kami berhadapan tangan kanan langsung meraba selangkangan anak itu. “Bercintalah dengan Tante, Galih!” pintaku sambil mengelus-elus selangkangannya yang sudah tegang.

Galih tersenyum,

“Tante tahu, sejak Galih tinggal disini 6 bulan lalu, Galih sudah sering membayangkan bagaimana nikmatnya kalo Galih bercinta dengan Tante..”

Aku terperangah mendengar omongannya.

“Dan sering kalo Tante tidur, Galih telanjangin bagian bawah Tante serta menjilatin kemaluan Tante.

” Aku tak percaya mendengar perkataan kopanakanku ini.

“Dan kini dengan senang hati Galih akan ‘kerjai’ Tante sampai Tante puas!”.Galih langsung memegang daguku dan mencium bibirku dan melumatnya dengan penuh nafsu.

Lidahnya menyelusuri rongga mulutku dengan ganas. Sementara kedua tangannya bergerilya ke mana-mana, tangan kiri meremas-remas payudaraku dengan lembut sementara tangan kanannya mengelus permukaan kemaluanku.

Aku langsung pasrah diperlakukan sedemikian rupa, hanya sanggup mendesah dan menjerit kecil.Puas berciuman, Galih melanjutkan sasarannya ke kedua payudaraku. Kedua puting susuku yang besar coklat kehitaman, dihisap anak itu dengan lembut.

 Kedua permukaan payudaraku dijilati sampai mengkilat, dan aku sedikit menjerit kecil saat putingku digigitnya pelan namun mesra. Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah akibat perlakuan Galih. Ciuman Galih berlanjut ke perut, dan diapun berjongkok sementara aku tetap berdiri.

Aku tahu apa yang akan Galih lakukan dan ini adalah bagian di mana aku sering orgasme. Yah, aku paling tak tahan kalau kemaluanku di oral seks. Galih tersenyum sebentar ke arahku, sebelum mulutnya mencium permukaan lubang vaginaku yang rimbun tertutup bulu kemaluan yang sangat lebat.

Lidahnya pun menari-nari di liang vagina, membuatku melonjak bagai tersetrum. Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang tenggelam di selangkanganku, saat lidahnya menjilati klitorisku dengan lembut.

Dan benar saja, tak lama kemudian tubuhku mengejang dengan hebatnya dan desahanku semakin keras terdengar. Galih tak peduli, anak itu terus menjilati kemaluanku yang memuncratkan cairan-cairan kental saat aku berorgasme tadi.

Aku yang kelelahan langsung menuju tempat tidur dan tidur telentang. Galih tersenyum lagi. Dia kini melucuti pakaiannya sendiri dan siap untuk menyetubuhi Tantenya dengan penisnya yang telah tegang.

“Aaahh besar banget penismu, keras berotot panjang lagi, tante suka penis yang begini ” sahutku takjub keheranan dan gembira karena sebentar lagi vaginaku akan dikocok penis yang gede dan panjang, kira-kira ukurannya panjang 20 cm diameter 4 cm coba bayangin hebat kan.

Galih bersiap memasukkan penisnya ke lubang vaginaku, dan aku menahannya, “Tunggu sayang, biar Tante kulum penismu itu sebentar.”

Galih menurut, di sodorkannya penis yang besar dan keras itu ke arah mulutku yang langsung mengulumnya dengan penuh semangat. Penis itu kini kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sementara dia membelai rambutku dengan rasa sayang.

Batangnya yang keras kujilati hingga mengkilap. “Sekarang kau boleh kocok dan genjot vagina Tante, Galih..” kataku setelah puas mengulum penisnya. Diapun mengangguk, penisnya segera dibimbing menuju lubang vagina yang kemerahan merekah siap menerima tusukan penis besar nikmat itu.

 Vaginaku yang basah kuyup memudahkan penis Galih untuk masuk ke dalam dengan mulus. “Ahh.. Galih!” aku mendesah saat penis Galih amblas dalam kemaluanku.

Galih lalu langsung menggenjot tubuhnya dengan cepat, lalu berubah lambat tapi pasti. Diperlakukan begitu kepalaku berputar-putar saking nikmatnya. Apalagi Galih seringkali membiarkan kepala penisnya menggesek-gesek permukaan kemaluanku sehingga aku kegelian.

Berbagai macam posisi diperagakan oleh Galih, mulai dari gaya anjing sampai tradisional membuatku orgasme berkali-kali. Tapi dia belum juga ejakulasi membuatku penasaran dan bangga. Ini baru anak yang perkasa.

Dan baru saat aku berada di atas tubuhnya, Galih mulai kewalahan. Goyangan pinggulku langsung memacunya untuk mencapai puncak kenikmatan. Dan saat Galih memeluk dengan erat, saat itu pula air mani membasahi kemaluanku dengan derasnya, membuatku kembali orgasme untuk yang kesekian kalinya.

Selangkanganku kini sudah banjir tidak karuan bercampur aduk antara mani Galih dengan cairanku sendiri. Galih masih memelukku dan mencium bibirku dengan lembut. Dan kami terus bermain cinta sampai siang dan baru berhenti saat Leni pulang dari sekolah.

Sejak saat itu aku tak lagi stress karena sudah mendapat pelampiasan dari keponakanku. Setiap saat aku selalu dapat memuaskan nafsuku yang begitu besar. Dan tidak seorang pun mengetahui kecuali kami berdua.
Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa
Alt/Text Gambar Alt/Text Gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar